Glamping Manis Di Legok Kondang
Setelah sekian lama akhirnya saya pernah merasakan glamping yang lagi kekinian dalam beberapa tahun belakangan ini. Tahu kan ya Glamping itu apa? Bagi yang belum tahu, Glamping singkatan dari Glamorous Camping yang merupakan sensasi camping yang lebih mewah. Jelas keliatan lah ya dari namanya. Camping pasti di tenda tapi isinya rasa hotel atau villa. Walau begitu lebih dekat dengan alam. Glamping bisa di dataran tinggi seperti gunung ataupun lembah dan juga bisa di dataran rendah seperti di pinggir pantai.
Glamping dengan Luxury Tent
Tak lupa juga terdapat balkon untuk menikmati udara segar dan matahari pagi. Teh dan kopi pun juga tersedia gratis dan bisa diambil kapan saja walau tidak tersedia didalam tenda. Sayangnya saat itu saya tidak sempat mengabadikan isi tenda dan seluruh fasilitasnya ini. Tapi mungkin bisa cek foto dibawah yang diambil oleh teman saya.
Yang musti diperhatikan adalah saat tidur malam hari suhu bisa mencapai 11 derajat. Bagi yang nggak kuat dingin seperti saya akan tidak bisa menikmati tidur malam kalau tidak memakai penghangat badan yang pas. Disuhu AC ruangan 20 derajat saja saya menggigil. Sayangnya niyh saya tidak mencari tahu lebih dahulu sebelumnya berapa suhu saat tidur malam menjelang pagi. Saya pikir ya seperti di puncak dengan berbekal jaket hangat dan kaos kaki cukup. Intinya kalau mau berpelesir walaupun itu jaraknya dekat dan kata orang biasa aja, banyak-banyakin cari tahu tentang tempatnya lebih mendalam. Takutnya malah kurang menikmati kalau-kalau nggak bawa peralatan yang pas.
Drone Foto Session
Gara-gara ini saya jadi cari tahu formasi apa saja yang bisa dibentuk selain untuk foto-foto dari kejauhan. Bahkan saya menemukan formasi drone foto session lentikular yang diikuti oleh ribuan mahasiswa baru di IPB. Ini memecahkan rekor dunia lohhh. Keren pisan!!
Fun Off-road di Rancabali
Karena lagi musim kemarau, jalur off-roadnya sangat berdebu (musti pakai masker banget). Katanya siyh lebih menantang saat musim hujan karena becek dan lumpurnya tinggi bisa sampai kotor-kotoran peserta yang ikut. Tapi sayangnya jalur off-road yang kita lalui saat itu hanya setengah jalur dikarenakan waktu yang sudah terlampau sore.
Ditengah-tengah off-road kita akan berhenti sebentar untuk foto-foto dengan suguhan kebun teh. Saat itu kebun tehnya berkabut tapi tetep terkesan mistis eksotis apalagi sudah menjelang maghrib. Dan beware sama angin dingin! Yesss saya kedinginan karena angin sepanjang perjalanan pergi dan pulang off-road padahal itu sudah pakai lengan panjang. Ini foto-fotonya (credit foto ada di captionnya ya).
Barbeque Night
Makin malam cuaca makin dingin hingga 16 derajat. Tidak ada aktifitas yang membuat banyak bergerak alias kebanyakan duduk. Saya pun tidak membawa jaket yang tepat. Sepanjang acara saya hanya bisa kedinginan dan sesekali menggigil. Biasanya saya kedinginan karena faktor tiupan angin dingin. Tapi kali ini benar-benar dingin tanpa angin. Saat berbicara sudah seperti mereka-mereka yang berbicara ditengah musim dingin, dari mulut keluar embun. Meja kursi basah dan barang bawaanpun ikutan dingin.
Glamping Venue
Untuk masuk ke area glampingnya pun tidak bisa menggunakan bus sedang sekalipun karena jalanan kecil dan cukup berkelok. Kalau menggunakan mobil pribadi tentu masih bisa masuk ke venue. Jika menggunakan bus pariwisata, kita perlu turun di terminal baru dekat legok kondang lalu dijemput mobil odong-odong (fasilitas dari glamping). Dari dalam odong-odong ini kita bisa menikmati perjalanan dengan pemandangan menarik dan rumah warga sekitar kurang lebih 10 menit perjalanan.
Sebelum pulang saya dan beberapa kawan sedikit menyusuri tenda dengan kolam renang. Beberapa kawan kami ada yang mendapat tempat di tenda tersebut. Berada diarea kolam tersebut serasa berada di Ubud Bali. Terdapat infinity pool yang langsung dapat menikmati indahnya bukit, lembah, dan pancaran sinar mentari. Saya yakin menikmati sunrise dari spot itu pun pasti sangatlah mengasyikan.
Perjalanan Membawa Warna
Walau begitu, bagi saya setiap perjalanan sesingkat dan seperti apapun itu perlu dinikmati. Pasti akan memberikan makna dan warna tersendiri dalam hidup. Ada kutipan bagus "Ke mana pun kamu pergi, nantinya akan menjadi bagian dalam dirimu". Kemanapun destinasi perjalanan kita nikmatilah selagi bisa.
Regards,
Sandrine JB
0 comments