Sabtu, 4 Januari 2014 silam, saya bersama pacar dan beberapa rekan sekerja memutuskan untuk berlibur ke Dataran Tinggi Dieng. Tujuan utama kami adalah menikmati matahari terbit dari Sikunir. Setelah sebulan mencari dan mencari tahu, kami yang mayoritas bertubuh kerempeng dan takut dingin ini (kecuali pacar saya tentunya) memantapkan hati untuk mencari suasana baru di Sikunir.Pukul 3.30 pagi kami sudah bangun dan mulai bersiap-siap untuk memulai perjalanan di pukul 4.00 pagi. Ini kami lakukan demi melihat matahai terbit. Yang pastinya, kami susah sekali untuk beranjak dari tempat tidur kami. Meringkuk adalah posisi favorit kami untuk mengatasi dinginnya dieng. Padahal suhu menunjukkan hanya 13 derajat celcius. Belum ada bandingannya jika perjalanan ini kami lakukan saat musim kemarau, yang menurut informasi dapat mencapai titik 0 derajat celcius. Nggak kebayang banget seperti apa dinginnya Dieng di musim kemarau.