SanWa Library

instagram youtube twitter goodreads pinterest facebook
  • Home
  • Library
    • Book Review
    • K-drama
    • Information
  • Journeys
    • Leisure
    • Daily Life
    • Married Life
  • BTS ARMY
    • BTS
    • ARMY
    • Unboxing
  • About


1 cm Between You And Me1 cm Between You And Me by Kim Eun Ju
My rating: 4 of 5 stars

Buku kedua dari challenge #whatBTSreads di tahun 2021.
Actual Rating: 3.5 tapi dibulatkan jadi 4.

Tentang Buku
1cm Between You and Me adalah sebuah esai self-help tentang cinta. Esai ini banyak mengungkapkan bagaimana perasaan seseorang ketika pertama kali bertemu orang yang disukai, jatuh cinta, menjalin hubungan cinta, naik-turun dalam hubungan tersebut, bahkan jika berpisah. Buku ini pernah dibaca oleh Jung Kook. Aku belum pernah ketemu sumber aslinya, hanya di link ini menyebutkan bahwa Jungkook mendapatkannya dari salah seorang fans (mungkin disekitar tahun 2017??).

Opini Terhadap Isi Buku
Aku memberikan bintang 3.5 karena aku sulit mencerna kalimat yang dirangkai dalam sekali baca sehingga membuatku bosan. Bukan tidak bagus, hanya penyusunan kalimat untuk orang yang terbiasa membaca praktis, membuatku susah mencernanya. Kisah cinta yang diutarakan penuh analogi sehingga butuh waktu untuk menyerap lebih dalam.

Aku jarang membaca esai siyh ya. Jujur aku bertemu dengan kata esai, aku langsung teringat tentang tugas-tugas yang kulakukan saat kuliah. Kesannya panjang, ribet, dan bahasa yang berat buatku. Tapi buku ini memang cocok disebut esai karena arti esai itu sendiri (cek KBBI ya). Bentuknya ya memang esai yang merupakan potongan-potongan uraian tentang cinta dalam berbagai sisi. Mmm mungkin rasanya seperti baca artikel di blog ya. Tapi aku jadi penasaran kalau dalam bahasa aslinya sendiri pengutaraan kata-katanya kayak apa. Tapi aku nggak bisa bahasa Korea, hwehehehehe.

Mungkin buku ini cocok untuk mereka yang sedang dalam hubungan cinta masa muda. Tapi bukan berarti yang sudah berumah tangga tidak mendapatkan apapun dari buku ini jika sudah membacanya. Aku sebagai yang sudah berumah tangga sangat tertampar dengan penyatuan perbedaan yang diutarakan dibuku ini (walau ada bagian-bagian yang tidak sepaham denganku tapi aku tetap mengapresiasinya). Ditambah lagi aku memetik pelajaran bahwa tidak ada yang instan termasuk dengan cinta itu sendiri. Mencintai dan dicintai butuh proses yang konsisten.

Kesan Terhadap Desain Buku
Ini yang membuat faktor bintang dariku lumayan tinggi karena isi ilustrasinya lucu-lucu banget. Mengingatkanku saat baca buku Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini NKCTHI. Tapi yang ini tidak ilustrasi semua ya. Penggambarannya terhadap nona dan tuan beruang yang berbeda warna pun sangat bagus. Arti yang kudapat adalah betapa dua karakter berbeda bisa bersatu karena cinta. Kurasa kalau tidak ada ilustrasi-ilustrasi tersebut buku ini akan membosankan.

Quote Pilihan

"Cinta sejati terlihat seperti kulit tangan yang tak semulus kelihatannya."

"Kita bukan hanya membutuhkan energi untuk bergerak. Namun, kita juga membutuhkan energi untuk berhenti."

"Jika kita hanya tertawa di hari-hari yang sempurna, maka selama kehidupan, kita tidak akan memiliki banyak hari yang terisi dengan suara tawa."

View all my reviews
 
 
Regards,
Sandrine JB
Selasa, Februari 09, 2021 No Comments

   


The Power of Language

The Power of Language by Shin Do Hyun
My rating: 3 of 5 stars

Buku pertama dari challenge #whatBTSreads di tahun 2021.

Tentang Buku
"The Power of Language" merupakan buku dengan genre self-improvement karangan Shin Do-hyun dan Yoon Na-ru yang membahas tentang bagaimana kecakapan berbahasa dalam komunikasi. Ada 8 tahap berkomunikasi yang dipaparkan dalam buku ini. Kesemuanya diulas berdasarkan kisah klasik barat dan timur dari berbagai filsuf terkenal. Buku ini ingin menunjukkan beberapa tipe komunikasi dan apakah komunikasi kita selama ini bermakna atau tidak.

Opini Terhadap Isi Buku
Cukup mengecewakan karena awalnya aku sangat excited membaca buku ini. Hype buku ini karena pernah dibaca "V" BTS menurutku worth siyh tapi sayangnya aku kurang suka.

Kurasa ini memang karena aku kurang begitu bisa memahami hal-hal yang berbau filsafat (kecuali aku mau mengulangnya dan menekuninya). Aku memang tergolong orang yang jarang membaca buku non-fiksi tapi aku lebih cocok dengan buku yang lebih lugas pembahasannya dibandingkan bermain dengan filsafat.

Aku memang tidak mengharapkan adanya tips-tips berkomunikasi. Menurutku apa yang dibahas di buku ini sudah tepat yaitu melihat bagaimana komunikasi itu berpengaruh dalam keseharian kita sehingga manner dalam berkomunikasi itu perlu dijaga.

Hanya saja penggunaan bahasanya banyak yang berulang dan memiliki ide yang hampir sama antara beberapa lompatan chapter. Sehingga ini yang membuatku bosan di beberapa chapter, apalagi saat chapter-chapter awal.

Tapi hal yang paling aku suka dan ingat (dan menurutku ini kesimpulan yang aku dapat dari buku ini) bahwa:

"Dengan sepatah kata, kita bisa melunasi hutang seribu tahun, sekaligus memeri luka yang membekas selamanya."

Sehingga untuk bisa "berkomunikasi" yang baik kita butuh pendalaman terhadap 8 tahap:
Pengembangan diri --> Sudut Pandang --> Kecerdasan --> Kreativitas --> Menyimak --> Pertanyaan --> Gaya Berbicara --> Kebebasan

Kesan Terhadap Desain Buku
Selain karena pernah dibaca member BTS, yang membuatku tertarik adalah cover terjemahan yang nuansa putih. Aku sering menghindari beli cover warna putih karena gampang kotor, tapi aku sangat menyukai cover yang didominasi oleh warna putih. Di covernya pun memiliki gambar mangkuk putih yang minimalis. Ini berhubungan dengan penganalogian berbahasa dan berkomunikasi yaitu "mangkuk kata-kata". Dan ini cantik sekali.

Masuk lebih kedalam buku, memiliki judul pembatas halaman dengan nuansa biru, bahkan setiap tahap memiliki logo bab tersendiri dengan cetakan biru. Aku jadi penasaran sama buku aslinya, apakah memang ada gambar serupa? Dan masih penasaran aja apa artinya dimana aku belum ketemu jawabannya.

Btw setelah aku cari tahu, ternyata pengarang buku ini artis muda ya?? Wah padahal awalnya aku pikir seorang bapak-bapak filsuf. Itulah mengapa kita tidak boleh judge the book by its cover ya.

View all my reviews


View this post on Instagram

A post shared by Sandrine JB 🇮🇩 (@sanwalibrary)

 

Regards,

Sandrine JB

Selasa, Februari 09, 2021 No Comments


Kalau teman-teman mengikuti feed Instagram dan Twitterku, kegiatan membacaku berpusat kepada buku-buku yang dibaca member BTS ataupun buku lainnya yang terinspirasi dari BTS itu sendiri. Kegiatan membaca ini aku jadikan challenge membaca bernama #whatBTSreads yang aku mulai tepat di awal tahun 2021.

Aku sudah memulai challenge ini di bulan Januari 2021 tapi sayangnya nggak berjalan mulus. Targetku membaca 3 buku rekomendasi BTS tapi hanya berhasil selesai 1. But anyway, aku akan tetap melanjutkan challenge itu. Kalau ada yang mau ikut boleh cek laman dan highlight stori IG ku ya.

Nah untuk aku sendiri bisa mengingat-ingat apa aja siyh buku-buku yang dibaca member BTS, aku membuat postingan ini. Sekalian membantu merekapitulasi daftar bacaan buku yang aku temukan di twitter dan searching di mbah google.

 

Buku yang Dibaca BTS

  • The Pied Paper of Hamelin oleh Robert Browning
    Inspirasi BTS untuk membuat lagu Pied Piper. Penerbit Mata Aksara menerbitkan retelling buku ini dalam terjemahan bahasa Indonesia dan menambahkannya sesuai relevansi saat ini. Namun didalamnya terdapat terjemahan dari cerita asli.
  • Keajaiban Toko Kelontong Namiya oleh Keigo Higashino
    Buku fantasi karya penulis Jepang ini dibaca oleh Jin, dan sempat disebutkan saat Muster 2019. Sudah diterjemahkan oleh Gramedia Pustaka Utama.
  • The Power of Language oleh Shin Do Hyun & Yoon Na Ru
    Buku nonfiksi yang dibaca oleh V, terlihat saat V membawanya di bandara tahun 2019. Sudah diterjemahkan oleh Penerbit Haru.
  • Reinventing Your Life oleh Jeffrey E. Young, Ph.D. dan Janet S. Klosko, Ph.D
    Merupakan buku self help yang pernah dibaca oleh RM dan Suga. Sudah diterjemahkan oleh Gramedia Pustaka Utama.
  • Jung's Map of The Soul oleh Murray Stein
    Inspirasi BTS membuat album Map of The Soul. Sudah diterjemahkan oleh Penerbit Shira Media.
  • Map of The Soul: Persona - Our Many Faces oleh Murray Stein
    Inspirasi BTS membuat album Map of The Soul. Sudah diterjemahkan oleh Penerbit Shira Media.
  • 1cm Between You and Me (Hugging Essay) oleh Kim Eun Ju
    Dibaca oleh Jung Kook. Sudah diterjemahkan oleh Penerbit Haru.

 

Aku masih belum menemukan thread asli dimana BTS dengan masing-masing personilnya membaca buku-buku tersebut tapi aku percaya dengan sumber yang aku dapatkan. Berikut ini beberapa sumbernya:

  1. Twitter Thread
  2. Blog Justjiha
  3. Blog Blum Notes
  4. Goodreads BTS Reads 


List ini aku buat sedikit demi sedikit ya, dan akan sering diupdate terus. Biar nggak kelamaan bikin satu blog post ini. Boleh ditambahin juga ya di kolom komentar, nanti akan aku update di postingan ini. Semisalnya ada yang salah pun mohon koreksinya. Oh dan jika ada yang punya thread asli, gambar, atau video yang menunjukkan member BTS membaca buku-buku tersebut, boleh poke aku ya. Nantinya di postingan ini mungkin akan aku tambahkan buku-buku yang dibuat karena terinspirasi dengan BTS. Kalau terkait teori lirik, nanti akan aku buatkan post khusus menyebutkan dari sumber mana saja yang membahas teori lirik lagu BTS.


Buku Untuk Semua Orang

Walau aku buat thread ini, bukan berarti buku-buku ini hanya bisa dibaca mereka-mereka yang menyukai BTS. Nope!! Buku-buku ini universal, dan bahkan bisa dinikmati oleh mereka-mereka yang mungkin tidak suka dengan BTS. Toh BTS ini kan juga pembaca. Mereka bukan yang membuat buku-buku tersebut. Hanya, dengan BTS membaca buku tersebut diakui bahwa buku-buku tersebut menjadi hype. Nggak hanya itu, dari beberapa buku yang dibaca ini bahkan yang menjadi inspirasi BTS untuk membuat lagu.

So, mari ikut challengenya dan membaca bersama.


Regards,

Sandrine JB

Senin, Februari 01, 2021 No Comments

Halo semuanya!!! Jadi niyh aku yang sudah lama tidak update blog, datang lagi untuk bikin blogini seperti personal jurnal atas kecintaanku akan Buku dan BTS. Sebenarnya pengen juga siyh buat diary pribadi lagi, tapi kayaknya secara waktu tidak akan sempat. Sooooo yahh begitu saja.


Jadi niyh aku ingin konsisten lagi nge-Blog dan nge-Tweet serta nge-IG dan nge-Youtube. Mudah-mudahan berjalan lancar ya. Supaya aku lebih bisa management waktu, jadinya konten dari seluruh sosial media punyaku adalah hal-hal yang berhubungan dengan buku dan BTS saja. Dulu kan banyak random tuh kayak semua-muanya pengen gitu diulas (sampai sekarang masih siyh), tapi ya itu nggak ada yang terealisasi jadinya, sanking kebanyakan yang dipikirin (dipikirin doang jadinya), ehehehehe.


Nah dipostingan pertama ini aku mau bikin timeline management waktuku untuk sosial media punyaku. Oke, ini sesuatu yang belum berjalan jadi belum tahu apakah bakal berhasil atau tidak. Tapi paling tidak sudah aku planningkan dulu dan menjadikan post ini acuanku untuk bergerak kedepannya.


Fokus Media Sosial

Kalau ditanya sosial media apa saja yang dipunya, aku nampaknya punya akun untuk semua sosial media besar. Tapi aku paham, tidak mungkin aku bisa menguasai semuanya dalam satu waktu dan singkat, kecuali aku ini udah jadi selebgram terkenal, artis, atau figur publik yang sudah punya tim besar untuk mengelola semuanya. Even mereka-mereka ini yang sudah sukses dalam dunia Media Sosial ini, juga merangkat dari 0, dari sesuatu yang kecil.

Kadang aku pribadi masih susah menerimanya. Mungkin karena kita hidup di dunia yang makin kesini makin mengagung-agungkan hal yang instan, jadinya aku pribadi pengennya juga yang instan :D. Tapi aku berharap dengan posting hari ini aku pun bisa belajar dari sesuatu yang kecil dan bertahap (aku sedang mulai belajar hal ini dari buku "Atomic Habits").


Social Media SanWa Library

Untuk merealisasikan kesenangan dan hobby ku akan buku dan BTS ini, berikut adalah fokus media sosial yang akan kupakai sebagai salurannya.


Blog sanwalibrary.com (BTS wiki and Book Review)

Blog akan berisi tentang perjalananku untuk membaca buku-buku yang direkomendasikan BTS ataupun yang berkaitan dengan BTS. Tapi nggak cuman itu kok, intinya review buku-buku yang kubaca akan kutulis di blog lalu di summary di goodreads. Tambahannya, aku akan mensummarykan hal-hal tentang BTS yang ingin kutahu dan kusimpan misalnya, thread di twitter tentang teori-teori lagu BTS, diskografi, dan lain sebagainya.


Youtube SanWa Library (Unboxing)

Kalau Youtube ini isinya lebih ke unboxing hal-hal yang berhubungan dengan BTS. Kalau memungkinkan, review buku yang ada di blog akan aku jadiin di youtube ini aja. Cuman masalahnya tuh sekarang aku agak kesulitan yang bikin video tanpa noise. Jadilah palingan lebih ke unboxing aja tanpa suara (hanya musik) dan selebihnya tulisan mungkin. But we'll see. Intinya isi youtube ini lebih ke unboxing.


Instagram @sanwalibrary (Photo ad from two above)

Sudah pasti ini adalah portfolioku tentang buku dan BTS. Intinya yang ada di blog itu akan ada fotonya dan fotonya ya masuk instagram ku ini. Ini instagram utamaku jadinya semua personal life (yang not too personal) tentang kecintaanku dengan dunia buku dan BTS akan masuk disini lah. Open GA buku pun akan masuk disini juga.


Twitter SanWa Library (Rambling ad from three above)

Basicnya, twitter ini sama kayak IG-nya, hanya pastinya lebih banyak tulisannya aja. Isinya lebih rambling lah. Kalau memungkinkan siyh ya pengen juga jadi fan account BTS gitu. Tapi ya gado-gado rambling aja sekalian promosiin isi blog dan Youtube.


Instagram @sjbphotoworks (Place to learn photography)

Kalau ini bagian dari cita-citaku siyh. Jadi aku lagi belajar hal-hal tentang photography, akan aku masukin disini. Captionnya?? Bebaslah, bisa seputar foto itu, atau bisa juga aku kaitin sama lirik BTS. Maybe... hahhahaa


Goodreads SanWa Library

Sudah pasti ini adalah book tracker aku secara digital. Namun di tahun 2021 sebagai tambahan aku ingin menggunakan reading journal yang analog juga. Mudah-mudahan konsisten.


Resolusi Tahun 2021

Kalau ditanya tahun 2021 mau ngapain, kayaknya aku nggak akan buat yang spesifik kayak yang sebelum-sebelumnya. Entah kenapa aku habis baca caption salah seorang bookstagram luar yang menguatkanku bahwa better work in silence. Jadi ya gitu deh. Hal-hal yang mau aku lakukan pastinya akan tertuang di sosial media yang aku tulis diatas dan fokusnya adalah buku, BTS, fotografi. Selain itu, tolong bantu doanya ya supaya bisa kurealisasikan.


Apa resolusimu di tahun 2021?


Borahae,
Sandrine JB
sanwalibrary.carrd.co
Senin, Januari 04, 2021 No Comments


Title: The Lady Alchemist
Author: Samantha Vitale 
Genre: YA Fantasy Retelling
Publisher: Month9Books
Publication Date: May 26th 2020
ISBN: 1951710177 (ISBN13: 9781951710170)
Edition: Paperback 300 pages
Buy at: Book Depository || Amazon


(BEWARE OF SPOILERS)


Summary

In a land torn between magic and alchemy, Sepha is an exceptional alchemist, able to bend the rules in ways no one else can. But when a slip of the tongue lands her in prison with a mountain of straw, even she has to admit that she can’t transmute straw into gold.

With the threat of a death sentence hanging over her, she’s forced to make a deal with a conniving magician. Sepha escapes with her life – but at a cost: she has one year to alchemically create a body for the magician, or else her firstborn child will be his.

As Sepha’s deadline approaches, she uncovers a deadly secret. How can she save her country when the body she owes the magician will be used to destroy it?

- https://www.goodreads.com/book/show/49188351-the-lady-alchemist


The Lady Alchemist is a retelling of the classic story "Rumpelstiltskin". This is a story about the journey of Sepha in a world of alchemy when someday she faced difficulty, she must transmute a straw into gold. If she can not transmute, death sentence looming over her and her father. But this situation made her to deal with a magician that can help her to change the mountain of straw into gold with an exchange of her firstborn child within a year.

So Sepha lives day by day with the burden of magic from the magician in a country that forbid any magic while she has the chance to be the lady alchemist something that she always hoped for. But she was not alone. She met Ruhen, Destry, and Henric, which are students in an Alchemy institute. Everyday they learn together and practice together while Sepha kept a secret research to create a body for the magician as an alternative of a firstborn child.
 
This is where it all begins. Insta love is built. Friendships are made. But time is also moving. Many secrets are uncovered in a land that "everyone knows magic and alchemy don't mix".


 
Visit my youtube channel for the the video version of this blog. http://www.youtube.com/c/SanWaLibrary

Evaluation


World Building

I liked how Samantha build the world in Alchemy. I never read about Alchemy (did I?). I read magic fantasy the most. But Alchemy mix with magic is something new to me. At first I was a bit hard to imagine what an Alchemy was. What made them so different with magic beside using some chemical medium and so on. But then it was kinda cool how a weapon was fast made by using chemical. 
 
This story was also mostly did in an Alchemist institute. My first thought was went to Hogwarts but not full of magic. I always love a book that took part in a school and library. Especially when magic was around. To me the world of Sepha was a bit dark. Well this was not a horror fantasy but something mysterious was surely happened there.

Plot

I will like the plot if I found at least one plot twist. So did I find a plot twist? Yes I found it even so many. There were plot twists that I could not imagine. I did not see them coming really. I tried to guess some story line but I guessed it wrong.
 
The writer is already stated one of the twist actually. If you see the tag line in the cover, you must surely think that is something. This initial twist led into another twists that were amazing.
 
Well yeah sometimes the adventure was not adventurous enough. But I still found some plot holes. They were not that disturbing though. But I am really hoping for the next book and got this explained. This plot hole definitiely was not the epilogue of course. Spoiler alert!! If the magician was that good, why did he one day attacked and then suddenly missing and then attacked again? He could pop up right away and he also knew that Sepha was an amateur alchemy didn't he?


Characters

I was immediately in love with Sepha and Ruhen. I also liked Destry and Henric. I usually didn't like any insta love thing. But this thing is an exception. Although it was an insta love but actually did not mean that Sepha and Ruhen was in an immediate relationship. In their insta love, there was a slow burn romance thanks to the magic itself and it was very realistic in a relationship between man and woman.
 
This is a Young Adult story, but I did not dislike the characters. They are very mature as Young Adults but yet realistic in their age because what they wanted was to be free of suffering. Their action was not a typical YA characters to me. Although in some chapters I hate Sepha of being a stubborn woman that led into a dangerous path, which then she admitted that it was because her stubborness.

Writing Style

Samantha had a unique style that I hadn't read before. Her writing was very blunt but true. She used easy sentences, but as a non native English speaker, I also learnt some new sentences and patterns that I hadn't known before. Well in short I just love her blunt smart writing style. That's it. (I am sorry, a bit hard to explain in English)


Others

Don't you see that gorgeous cover. Very dark but shinny and glam. There are black snake and golden key at the cover with gold font title and black cover. I bet that this gold title will be in gold foil material on the dust jacket. Beside of white, I really love black cover with gold or silver shinny. I usually didn't like a book with snake on the cover. But this was an exception. What I need now is the hardcover one of this book to collect and a sequel!!


Book Quote


Then she heard Destry's voice. "You'll be fine."


It was a risk. But it was a risk she neede to take.


After a long time, Ruhen said, "We'll make it right."


Conclusion

Message of the Story

What I learn from the story is that as a human sometimes we want to be free from our suffering. The shortest path is usually by running away and lying. But then it is not the way. Face and take the risk are what surely be done. And do not forget that the people around you are also there to help with a kind heart.


Recommend for

If you love magic and retelling, you should try to read this one. In my opinion, for those of you who like to read Serpent & Dove and Cursebreakers series need to read this one. Hopefully you can like this book as much as I do.


My Rating

[star rating="4" numeric="yes"]



What do you think? Have you read this book? Will you read this if you haven't? Don't forget to give your like and comment down below. Thank you.



Regards,

Sandrine JB


Rabu, Mei 27, 2020 No Comments

 

Siapa disini yang menyukai kisah klasik si upik abu alias Cinderella? Siapa juga disini yang menyukai kisah tentang dunia robot dan fiksi sains? Kalau menyukai penggabungan keduanya pasti menyukai seri The Lunar Chronicles karangan ibu beranak kembar, Marissa Meyer. Seri ini merupakan salah satu seri favoritku karena merupakan kisah retelling Cinderella yang nggak biasa. Dari buku pertamanya yaitu Cinder, mengantarkanku untuk lebih jauh membaca buku-buku karangan Marissa Meyer hingga hari ini.

Marissa Meyer adalah salah satu pengarang yang memberikan pengaruh cukup besar dalam perjalanan ku membaca hingga bisa sampai memiliki akun beberapa akun khusus membaca seperti sekarang ini. Sedikit historiku, sejak aku SMP aku adalah seorang penikmat buku fiksi. Novel-novel (kisah novel anak-anak remaja tentunya) yang ada di perpustakaan sekolahku habis kulahap. Ini membuatku menjadi pembaca hingga aku SMA. Sayangnya saat masuk kuliah kegiatan ini agak kendor. Masuk dunia kerja kegiatan membacaku jadi lebih kendor lagi. Maraknya seri drama korea dan TV series lainnya membuat waktu senggangku habis dipakai untuk "binge watch" segala jenis serial TV.

Namun ini semua berubah ketika aku sudah melahirkan (pada tahun 2016 silam). Berhubung masih dirumah mertua, akses serial TV pun terbatas. Sebagai ibu yang baru punya anak pertama, baby blues pun menyerang. Saat itu, dalam 1 tahun pertama kelahiran anakku, aku sering emosi seakan-akan hormonal ku bergejolak. Ditambah lagi tetap harus bekerja lebih menambah beban dalam hidup.

Hingga suatu saat aku mendapat dorongan untuk membaca kembali. Awalnya berwujud dari keisengan scroll instagram, bertemulah aku dengan bookstagram dan disaat itu pula, buku tentang "Cinder" lagi hype dibicarakan. Melihat sinopsisnya yang tentang retelling Cinderella membuatku saat itu langsung tertarik lalu membeli ebook nya untuk dibaca di gadget. Serial pertama yang aku baca tanpa henti (binge-read) adalah "The Lunar Chronicles" yang aku selesaikan dalam sebulan. Marissa Meyer adalah titik balikku untuk kembali membaca yang membuatku pelan-pelan menghilangkan baby blues dan lebih menata mood kala itu hingga kini.


Siapa Marissa Meyer

Mengutip (dan menerjemahkan) dari Wikipedia, Marissa Meyer adalah seorang pengarang yang lahir di Tacoma, Washington, Amerika Serikat pada tahun 1984 silam. Ia sudah menikah dengan seorang lelaki bernama Jesse Taylor dua bulan sebelum "Cinder" rilis. Pada tahun 2015, mereka mengadopsi dua anak kembar bernama Sloane and Delaney.



Bibliografi Marissa Meyer

Jadi apa saja buku-buku Marissa Meyer yang sudah diterbitkan? Berikut ini bibliografinya yang dikutip dari laman pribadi Marissa Meyer sendiri.

The Lunar Chronicles

The Lunar Chronicles series adalah buku dengan seri yang diambil dari kisah-kisah retelling fairy tale klasik dan manis. Ada delapan buku yang masuk kedalam kisah ini namun empat buku pertama adalah termasuk kategori buku utamanya. Walau ada delapan aku baru membaca empat kisah utama tersebut dan dua graphic novels. Berikut adalah list bukunya. Untuk yang ingin mengetahu sedikit sinopsis atau cover bukunya, silahkan cek di video diatas ya.
  • Cinder (2012)
  • Scarlet (2013)
  • Cress (2014)
  • Winter (2015)
  • Fairest (2015)
  • Stars Above (2016)
  • Wires and Nerve, Volume 1 (2017) – graphic novel, illustrated by Douglas Holgate
  • Wires and Nerve, Volume 2: Gone Rogue (2018) – graphic novel, illustrated by Stephen Gilpin
  • The Lunar Chronicles Coloring Book (2016)

Renegades

  • Renegades (2017)
  • Arch Enemies (2018)
  • Supernova (2019)

Standalone Novels

  • Heartless (2016)
  • Instant Karma (2020)

Anthologies

  • Because You Love to Hate Me
  • A Tyranny of Petticoats

Keragaman Dalam Tulisan

Yang menarik dari setiap buku yang dituliskan oleh Marissa Meyer adalah dimana ia membuat karakter yang sangat multikultural. Dalam The Lunar Chronicles didalamnya terdiri dari banyak ras, ada kulit putih, kulit hitam, oriental, dan lain sebagainya. Dan keberagaman ini dituangkannya dalam tokoh-tokoh penting disetiap bukunya. Tokoh protagonist dalam buku-buku Marissa Meyer merupakan tokoh-tokoh yang multiras.

Sebut saja Adrian dalam Renegades yang adalah seorang kulit hitam dan Nova Artino adalah anak dari ayah yang berasal dari Italia dan ibu yang berasal dari Filipina. Dalam The Lunar Chronicles pun bahkan diceritakan beda planet. Ada yang berasal dari salah satu negara di bulan bernama Luna dan ada yang berasal dari negara pembaharuan yaitu “New Beijing”.

Inspirasi dan Riset

Membuat cerita dengan latar belakang fiksi fantasi bukanlah hal yang mudah karena cerita yang terlihat imaginatif itu harus bisa diterima oleh para pembaca. Aku kalau disuruh bikin cerita seperti ini pastilah mikir ribuan kali. Aku memilih untuk menjadi pembaca setiap fantasi untuk saat ini, hehehehe. Ini terlihat dari karya karangan Marissa Meyer sendiri. Apalagi kebanyakan karyanya yang adalah retelling, pasti membutuhkan riset. Yang tentu harus dipikirkan adalah bagaimana membuat cerita yang sebelumnya sudah sangat hype, dikisahkan dalam cerita baru dan terkesan tidak sekadar plagiat. Kalau terkesan plagiat pasti banyak yang tidak suka. Tapi kalau eksekusinya juga tidak secantik cerita aslinya juga bisa-bisa ditinggal pembacanya.


Walau aku tetap ingin cerita ini dalam bentuk novel, tapi aku suka sekali mencari fan art dari masing-masing cerita yang aku baca. Ini akan lebih mudah membuatku membayangkan seperti apa karakter atau tokoh dalam sebuah serial fantasi. Nah buku-buku Marissa Meyer juga sarat fan art. Dalam laman pribadi Marissa Meyer ataupun ketika membuka pinterest pasti akan banyak menemukan fan art yang relatable dengan tokoh-tokoh tersebut.

Ohya, Marissa Meyer sendiri punya akun Pinterest loh. Akun ini dijadikan salah satu tempat untuknya berekspresi seperti apa buku-bukunya tersebut. Bahkan yang menarik, ada satu laman yang berisi berbagai cover buku Marissa Meyer di berbagai negara. Boleh di cek di link berikut. Mana cover buku yang paling kamu suka?

Isi situs pribadi dan kepenulisan Marissa Meyer cukup banyak memberikan informasi. Teman-teman bisa mengunjunginya untuk tahu lebih lanjut. Didalamnya juga ada laman kontak untuk mengetahui di platform mana saja ia aktif. Kalau mau tahu playlist lagu-lagu yang menginspirasi setiap bukunya juga ada di laman ini. Aku sangat suka mondar-mandir disitusnya. Isinya penuh dan artnya Indah.

Pengarang yang Inspiratif

Kalau aku ditanya manakah buku yang paling aku suka dari semua kisah Marissa Meyer sampai hari ini. Aku menjawab adalah buku kedua seri Renegades “Archenemies” dan buku ketiga seri The Lunar Chronicles “Cress”. Karena didalam Archenemies, kisah seru harunya amat sangat tergamblang. Pergolakan hati dan raga antara Nova dan Adrian sangatlah terlihat. Kalau untuk Cress sendiri karena aku suka sama Cress dan Thorne dan komedi romatisnya ditengah-tengah petualangan yang seru. Hanya sesimple itu, hehehe. Well, dari semua buku Marissa Meyer, ada tiga buku yang belum aku baca yaitu Heartless, Stars Above, dan Fairest, serta satu antologi yang ditulisnya dalam buku A Tyranny of Petticoats. Sehabis ini pasti aku baca sebelum buku terbaru karangan Marissa Meyer keluar di akhir tahun ini, yaitu Instant Karma.

Kesimpulan

Cita-cita seorang Marissa Meyer adalah menjadi penulis. Ia memulai karirnya sebagai seorang editor dalam sebuah penerbitan sembari ia mengasah kemampuannya menulis. Yang kupelajari disini adalah niat dan tekadnya. Sedari usia belia ketika ia sudah jatuh cinta dengan dunia menulis, ia menekuninya sebegitu rupa sehingga menghasilkan apa yang bisa dihasilkannya saat ini.




Sandrine JB

Youtube: SanWa Library
Bookstagram: @sanwalibrary
Podcasts: SanWa Library
Spotify: SanWa Library
Blog: SanWa Journeys
Goodreads: SanWa Library
Twitter: @sanwalibrary

PLEASE SUPPORT ME THROUGH
Patreon: SanWa Library
Sociabuzz: Sandrine Tungka

Beside the above, you can access my podcasts on:
Apple  ||  Google  ||  Pocket Casts  ||  Breaker  ||  Radio Public

For business inquiries drop an email to
sandrine.tungka@gmail.com



Jumat, Mei 08, 2020 No Comments



Sejak aku SMA, drama korea mulai merambah Indonesia dan menjadi sangat booming bahkan hingga sampai sekarang. Bagi kita yang generasi 90-an, kita dulu paling dimanjakan dengan seri barat, drama China, drama Jepang, dan telenovela. Siapa yang tidak ingat The X-files, Puteri Huan Zhu, Tokyo Love
Story, dan Rosalinda yang sangat dinantikan remaja masa itu.

Lalu ditahun 2000an, Korea mulai masuk membawa dramanya yang segar sekaligus deraian air mata yang tidak berhenti dari episode-episode. Sebut saja Endless Love dan Full House yang dulu menjadi kecintaan para anak muda hingga ibu-ibu di tahun 2000 awal. Aku pun mulai tergila-gila dengan drama
korea sejak berkenalan dengan seri Full House.

Sejak tahun 2004 hingga kini aku masih terus mencintai drama korea. Tapi sesungguhnya dalam 5 tahun belakangan aku tergolong jarang menonton K-drama. Ada alasan tertentu dibalik ini. Setiap sehabis aku menyelesaikan satu series yang ceritanya memang bagus banget, aku jadi gagal move-on berkepanjangan terutama dengan aktor tampan kesukaan yang menjadi pemeran utamanya. Dan gagal move-on ini pasti berubah menjadi halu berlarut-larut dan membuat halu itu semakin hakiki.

Dan ini adalah 10 drama pilihanku bahwa Halu akan semakin hakiki setelah menonton K-drama.


1. Full House (2004)

Full House (Soompi)

Film yang dibintangi oleh actor tampan Rain dan aktris cantic Song Hye Kyo ini sangat digila-gilai para remaja saat itu. Yang aku selalu ingat adalah scene joged lagu anak-anak yang di peragain mereka sendiri. Itu paling memorable. Dan yang pasti uraian air mata yang menyertai hampir di ujung kisah berakhirnya serial tersebut. Itu menyahat hati. Tapi, ending yang happy saat itu amat sangat menghibur hati.

Ohya, saat itu, kita pasti amat sangat menunggu setiap tayang di TV. Aku jadi teringat, pernah pulang malam dari les bimbel cuman karena pengen nonton ini dulu karena pas banget jam tayangnya itu pas jam sesudah jam bimbel terakhir. Nah kalau pulang kerumah pasti nggak keburu karena jarak dari tempat bimbel kerumah bisa memakan waktu hampir dua jam. Jadilah nunggu nonton dulu baru pulang. Dan lucunya kebanyakan anak bimbelnya ya itu nonton dulu baru pulang :D


2. Coffee Prince (2007)

Coffee Prince (Soompi)

Waktu lagi getol-getolnya nonton K-drama atau K-Movie, saat seri yang satu ini rilis DVD nya langsung saja dong aku beli dan tonton. Seri ini diperankan si ganteng Gong Yoo dan si cantik Yoon Eun-hye. Apalagi saat itu juga kan pesona Yoon Eun-hye lagi dimana-mana pasca keboomingan Princess Hours. Di serial ini kan ceritanya juga Yoon Eun-hye menyamar jadi pria yang bekerja di coffee shop milik Gong Yoo tapi jatuh cinta. Dan ini yang bikin ceritanya menarik buatku. Ada komedinya, ada romantisnya, ada merindingnya, dan pasti ada tangis-tangisannya. Ahh jadi kangen pengen nonton drama ini lagi.


3. Shining Inheritance (2009)

Shining Inheritance (Soompi)

Disini lah pertama kali aku crush dengan Lee Seung-gi. Dan siapa siyh yang nggak tahu film ini. Film yang sangat nge-hype kala itu. Dan yang buat aku sangat tertarik ada di love hate relationship antara Lee Seung-gi dan Han Hyo-joo. Mereka saat itu menggemaskan sekaligus memprihatinkan. Sudah jadi tipikal K-drama kalau di awal-awal masih ada bumbu-bumbu komedinya lalu pas udah masuk pertengahan mulai menegangkan yang nanti berujung dengan tangisan dimana-mana.


4. Boys Over Flowers (2009)

Boys Over Flowers (Soompi)

Remake dari Meteor Garden versi Korea ini bagiku lebih menyentuh ditambah lagi aktor-aktornya pada tampan-tampan banget. Ini juga film yang membuat semua wanita jatuh cinta dengan Lee Min-ho. Ya bagaimana tidak ya. Semua orang sebelumnya sudah jatuh cinta banget sama Dao Ming Tse di versi Taiwannya, yang lalu ketemu versi Koreanya yang ganteng dan charming banget pasti udah barang tentu jatuh hati lah. Selain itu, aktris wanitanya Ku Hye-sun juga sangat apik menggambarkan tokoh Shan Cai si rumput liar. Jadi jatuh bangunnya kisah cinta Gu Jun-pyo dan Geum Jan-di itu nyata banget rasa sayangnya sekaligus rasa sakitnya.Kisah 25 episodenya yang panjang itu terasa pendek banget dan tahu-tahu udah selesai dan susah move on.


5. You’re Beautiful (2009)

You're Beautiful (Soompi)

Ini memang bukan series pertama Jang Keun-suk, tapi aku amat sangat menyukai peran yang dimainkannya disini. Menjadi anggota boyband yang bandel tapi terus bisa rapuh karena cinta itu rasanya menyakitkan namun romantis. Kisahnya disini siyh memang mirip-mirip Coffee Prince gitu siyh dimana ada cewek yang menyamar jadi cowok dan masuk dalam band tersebut yang berujung dari kisah percintaan antara Jang Geun-suk sang vokalis utama dengan Park Shin-hye yang menyamar jadi pria.

6. Secret Garden (2010)

Secret Garden (Soompi)

Mungkin memang series ini tidak se-booming kisah-kisah seri yang sudah beberapa disebutkan diatas. Tapi siapa siyh yang nggak tergila-gila dengan Hyun Bin. Ditambah lagi, diserial ini awalnya dibuka dengan pertukaran jiwa antara pria dan wanita pemeran utamanya yaitu Hyun Bin itu sendiri dan Ha Ji-won. Ini yang membuat mereka semakin banyak intrik, semakin dekat, dan juga semakin banyak konflik yang membawa tangisan. Di kisah ini juga yang membuatku makin sukalah ya sama Hyun Bin dan menobatkan dia sebagai “my most favorite K-drama actor.”


7. Cinderella’s Stepsister (2010)

Cinderella's Sister (Soompi)

Karena aku suka banget sama yang namanya fairy tale, jadi kalau ada cerita-cerita yang berbau-bau Disney princess pasti lah aku nonton. Untuk series kali ini menurut aku bisa dibilang lumayan kelam dan masuk ke kategori drama. Tidak banyak adegan komedi romantis nya karena memang lebih mengisahkan konflik antara kakak dan adik tiri termasuk kisah percintaan mereka masing-masing. Di series ini aku suka dengan si pemeran pertama pria Chun Jung-myung dengan karakternya yang pendiam tapi amat sangat melindungi dan peduli dengan Moon Geun-young si pemeran utama wanita yang susah senyum dan hidupnya kelam.


8. My Love From The Star (2013)

My Love From The Star (Soompi)

Siapa pecinta Kim Soo-hyun disini? Well, aku ya nggak terlalu ngefans banget sama seperti kayak Hyun Bin gitu, tapi karakternya di film ini amat sangat bikin jatuh cinta sekaligus patah hati yang bersamaan. Coba aja bayangin niyh ya, kamu seorang wanita yang punya banyak skandal tapi secara nggak sengaja dibantuin terus sama tetangga mu yang rupanya seorang lelaki tampan. Lalu kemudian kalian mulai dekat walau pada awalnya denying dan pada akhirnya tidak bisa bersatu karena kondisinya lelaki itu seorang Alien yang akan menghilang dan tidak bisa lagi tinggal di bumi. Apa perasaanmu? Pasti akan ikut hancur berkeping-keping seperti Jun Ji-hyun dalam seri tersebut.


9. What’s Wrong With Secretary Kim (2018)

What's Wrong With Secretary Kim (Soompi)

Setelah beberapa tahun nggak nonton K-drama (well pernah nonton beberapa tapi nggak dilanjutin karena nggak mood), tetiba pengen banget nonton yang satu ini karena katanya siyh ceritanya lain dan ditambah lagi ini kan adaptasi dari webtoon dan buku. Kala itu aku memang getol-getolnya untuk baca buku lagi. Jadilah ya nonton karena penasaran. Rupanya ceritanya memang manis banget dan ya jadi langsung jatuh cinta sama Park Seo-joon dan Park Min-young. Yang pastinya aku suka dari cerita ini adalah komedi romantis antara bos yang amat sangat jaim dengan sekretarisnya. Nah yang paling bikin terharu adalah ketika bos yang dingin nan jaim itu bisa nangis juga karena cintanya. Mamak ini langsung jadi gagal move-on dan pengen meluk dong yaaa.


10. Crash Landing on You (2019)

Crash Landing On You (Soompi)

Pasangan Hyun Bin dan Son Ye-jin ini berhasil membuat milyaran penonton diseluruh dunia baper di awal tahun 2020 ini. Pasalnya cerita out-of-the-box yang ditawarkan dalam film ini berhasil memikat pecinta drama Korea dimanapun berada. Ditambah lagi sekarang menjadi jauh lebih mudah untuk para pecintanya dapat menikmati serial K-drama pilihan lewat Netflix. Ini juga yang membuat mamak ini gagal move-on padahal abis binge watch seri ini dalam tiga hari saja. Sebenarnya aku sudah tahu ada serial ini dari hari pertama main dan apalagi pemerannya adalah Hyun-bin, tapi ya itu mamak ini masih takut gagal move-on dan juga lagi banyak banget bahan bacaan yang ingin dibaca dibanding nonton film atau seri.

Tapi entah kenapa akhir-akhir ini kok pengen nonton juga dan langsung kepikiran seri ini karena yang juga jadi perbincangan ramai di media sosial. Jadi okelah nonton. Ya sudah bener aja. Sampai postingan ini dirilis, aku masih gagal move on. Sampai saat ini masih suka cari potongan BTS dan still imagenya di Instagram. Kayaknya masih belum rela gitu nggak bisa nontonin Hyun Bin oppa lagi. Memang kalau udah jadi most fave kdrama crush tetep jadi crush walaupun udah jarang-jarang juga nontonin film atau serinya (kayak yang Memories of Alhambra sebenarnya aku mau nonton karena Hyun Bin tapi karena tahu endingnya aneh aku nggak jadi nonton, walau sekarang jadinya malah pengen nonton itu karena masih kangen sama Hyun Bin oppa). Tapi aku sangat mengakui ceritanya ini amat sangat berbeda dan sekaligus Indah. Udah ceritanya berbeda, lokasinya Indah, pemeran utamanya ganteng, ya makin menguatkanku kalo Halu itu hakiki :D.

Terlihatkan kalau dalam beberapa tahun terakhir ini aku memang jarang nonton K-drama, bahkan seri seperti Descendants of the Sun, Goblin, dan The Legend of the Blue Sea yang ratingnya tinggi aja nggak tertonton karena takut baper dan susah move on hahahahaha.


Bagaimana denganmu sendiri? Apakah kamu tergolong yang susah move on dari kebaperan K-drama? Drama apa yang paling menjadi favoritmu?


Regards,

Sandrine JB

Selasa, April 28, 2020 6 Comments


Setelah sekian lama akhirnya saya pernah merasakan glamping yang lagi kekinian dalam beberapa tahun belakangan ini. Tahu kan ya Glamping itu apa? Bagi yang belum tahu, Glamping singkatan dari Glamorous Camping yang merupakan sensasi camping yang lebih mewah. Jelas keliatan lah ya dari namanya. Camping pasti di tenda tapi isinya rasa hotel atau villa. Walau begitu lebih dekat dengan alam. Glamping bisa di dataran tinggi seperti gunung ataupun lembah dan juga bisa di dataran rendah seperti di pinggir pantai.

Nah, sebulan lalu (13-14 Juli 2019) kantor saya mengadakan acara bersama untuk beberapa stafnya di Glamping Legok Kondang Lodge. Menurut panitia, tempat ini bukanlah tujuan awal Glamping ini namun karena satu dan lain hal akhirnya pindah ke Legok Kondang. Belum pernah ada dari kita dari kita yang pernah menginap disana.
 
Tiga bulan sebelum acara ini, saya dan tim ya sempat ingin ber-Glamping di Ciwidey. Tapi tidak jadi dan digantikan dengan staycation daerah Dago Village. Akhirnya kesampaian juga glamping walau lewat acara yang berbeda. Langsung ke pokoknya aja deh ya. Tempatnya kayak gimana siyh? Terus apa aja yang didapat?
 
Saat itu paket yang diambil adalah luxury tent, drone foto session, offroad, acara malam, dan paketan makanan serta barbeque. Soal harga boleh langsung aja tanya-tanya ke pihak reservasinya (cek website ataupun instagramnya). Coba kita lihat satu persatu ya.



Glamping Legok Kondang by Kang Jay
Courtesy of Kang Jay


Glamping dengan Luxury Tent

Jenis tenda yang dimiliki glamping ini cukup beragam dari ukuran kecil hingga besar. Dengan beragam ukuran memiliki beragam fasilitas juga. Setiap kamar juga memiliki beragam pemandangan berbeda (lebih lengkapnya ada di website dan IG-nya). Saat itu kami kebagian Luxury Tent yang bisa diisi 7-8 orang. Tent ini dilengkapi dengan akses wifi, free mineral water, sendal, dan TV. Masing-masing tempat tidur dilengkapi dengan selimut yang rapih dan terkesan hangat.
 
Didalamnya pun terdapat kamar mandi dengan nuansa yang cukup unik dan pastinya memiliki air panas yang selalu menyala. Selayaknya hotel, kita dapat handuk dan toileteries seperti sikat gigi, odol, sabun, dan shampoo.

Tak lupa juga terdapat balkon untuk menikmati udara segar dan matahari pagi. Teh dan kopi pun juga tersedia gratis dan bisa diambil kapan saja walau tidak tersedia didalam tenda. Sayangnya saat itu saya tidak sempat mengabadikan isi tenda dan seluruh fasilitasnya ini. Tapi mungkin bisa cek foto dibawah yang diambil oleh teman saya.


Yang musti diperhatikan adalah saat tidur malam hari suhu bisa mencapai 11 derajat. Bagi yang nggak kuat dingin seperti saya akan tidak bisa menikmati tidur malam kalau tidak memakai penghangat badan yang pas. Disuhu AC ruangan 20 derajat saja saya menggigil. Sayangnya niyh saya tidak mencari tahu lebih dahulu sebelumnya berapa suhu saat tidur malam menjelang pagi. Saya pikir ya seperti di puncak dengan berbekal jaket hangat dan kaos kaki cukup. Intinya kalau mau berpelesir walaupun itu jaraknya dekat dan kata orang biasa aja, banyak-banyakin cari tahu tentang tempatnya lebih mendalam. Takutnya malah kurang menikmati kalau-kalau nggak bawa peralatan yang pas.


My drone, piloted by Rizka

Drone Foto Session

Nama tengah saya adalah udik, karena sesudah bertahun-tahun saya baru tahu ada sesi foto beginian. Saya memang punya drone (yang tidak pernah dipakai) tapi hanya dipakai sebatas untuk foto-foto biasa saja dari ketinggian. Rupanya ada sesi foto (dan video) dengan formasi sehingga menghasilkan ragam gaya dan gerak yang melambangkan kesatuan seluruh peserta.

Gara-gara ini saya jadi cari tahu formasi apa saja yang bisa dibentuk selain untuk foto-foto dari kejauhan. Bahkan saya menemukan formasi drone foto session lentikular yang diikuti oleh ribuan mahasiswa baru di IPB. Ini memecahkan rekor dunia lohhh. Keren pisan!!

Ok, kembali ke topiknya. Berikut hasil foto drone session dengan pilot kang Jay yang juga mengabadikan acara ini dari awal kedatangan hingga akhir. Bagi yang punya drone, boleh dipraktekin niyh ditempat kerja atau komunitasnya masing-masing apalagi kalau bisa bikin lentikular... uuuwwwhhh mantul!!
Courtesy of Kang Jay

Fun Off-road di Rancabali

Bagi saya, acara terseru di glamping kemarin adalah off-road ini. Lagi-lagi keudikan yang kedua, saya nggak tahu seperti apa off-road itu. Cuman pernah liat yang ala-ala Merapi Lava Tour itu walau lewat foto video (kasian deh gue). Intinya ya, off-road itu menggunakan kendaraan diluar jalan raya alias di jalanan berbatu, berlumpur, sungai, pasir, dan lain-lainnya.

Karena lagi musim kemarau, jalur off-roadnya sangat berdebu (musti pakai masker banget). Katanya siyh lebih menantang saat musim hujan karena becek dan lumpurnya tinggi bisa sampai kotor-kotoran peserta yang ikut. Tapi sayangnya jalur off-road yang kita lalui saat itu hanya setengah jalur dikarenakan waktu yang sudah terlampau sore.

Start perjalanan dari Legok Kondang dan kembali lagi menghabiskan waktu kurang lebih 3 jam dengan half track. Jadi kebayang dong ya kalau full track, bisa menghabiskan 4-5 jam. Totalnya dengan jalur biasa PP Legok Kondang - Rancabali sekitar 1 jam dan fun offroad 2-3 jam, itu juga kalau mulus. Kalau kayak land rover yang saya naiki, yang berhenti ditengah-tengah kemiringan, ya tambah lama lagi pastinya. Pas banget tim saya kedapatan supir land rover yang lagi ospek jadi tambah seruuuuwww :-D.

Ditengah-tengah off-road kita akan berhenti sebentar untuk foto-foto dengan suguhan kebun teh. Saat itu kebun tehnya berkabut tapi tetep terkesan mistis eksotis apalagi sudah menjelang maghrib. Dan beware sama angin dingin! Yesss saya kedinginan karena angin sepanjang perjalanan pergi dan pulang off-road padahal itu sudah pakai lengan panjang. Ini foto-fotonya (credit foto ada di captionnya ya).

Courtesy of Me

Courtesy of Kang Jay

Courtesy of Kang Jay

Barbeque Night

Panitia saat itu menyuguhkan acara malam bertema cowboy night dengan organ tunggal dan pertunjukkan dari peserta secara kelompok. Acaranya sendiri bersifat outdoor dengan meja-meja panjang sambil menikmati makan malam dan steak serta jagung bakar. Berhubung saya sendiri sudah kedinginan dari sesudah off-road jadi agak kurang menikmati acara malamnya (beserta makanannya). Entah kenapa kalau ditempat yang cukup dingin saya kurang bisa menikmati semua makanan (nggak ada bawaan lapar sama sekali). Disana pun dari sampai hingga pulang, saya hanya menyentuh makanan seadanya.

Makin malam cuaca makin dingin hingga 16 derajat. Tidak ada aktifitas yang membuat banyak bergerak alias kebanyakan duduk. Saya pun tidak membawa jaket yang tepat. Sepanjang acara saya hanya bisa kedinginan dan sesekali menggigil. Biasanya saya kedinginan karena faktor tiupan angin dingin. Tapi kali ini benar-benar dingin tanpa angin. Saat berbicara sudah seperti mereka-mereka yang berbicara ditengah musim dingin, dari mulut keluar embun. Meja kursi basah dan barang bawaanpun ikutan dingin.

My drone, piloted by Rizka

Glamping Venue

Secara keseluruhan total venuenya indah sekali. Dengan penginapan yang bisa dibilang berada dilembah namun bisa menikmati pemandangan bukit, gunung, kebun, dan lembah itu sendiri sangatlah menakjubkan. Suasananya terasa segar nan asri. Dibeberapa tempat pun terdapat kolam-kolam kecil untuk menambah tenang suasana.

Untuk masuk ke area glampingnya pun tidak bisa menggunakan bus sedang sekalipun karena jalanan kecil dan cukup berkelok. Kalau menggunakan mobil pribadi tentu masih bisa masuk ke venue. Jika menggunakan bus pariwisata, kita perlu turun di terminal baru dekat legok kondang lalu dijemput mobil odong-odong (fasilitas dari glamping). Dari dalam odong-odong ini kita bisa menikmati perjalanan dengan pemandangan menarik dan rumah warga sekitar kurang lebih 10 menit perjalanan.

Teringat saat bangun di pagi harinya saya langsung keluar kamar untuk mencari spot melihat sunrise yang bagus. Walau dingin tapi lebih baik bergerak supaya badan pun lebih hangat. Disayangkan saya menempati tenda tanpa pemandangan itu. Namun ketika jalan beberapa langkah dari tenda, rupanya terdapat dermaga diatas bukit untuk menyaksikan matahari terbit tanpa halangan. Dan itu luar biasa indahnya!!! Sepanjang menikmati dan mengabadikan sunrise, saya hanya bisa menggemakan dalam hati dan pikiran saya betapa dahsyat dan hebatnya Sang Pencipta.

Sebelum pulang saya dan beberapa kawan sedikit menyusuri tenda dengan kolam renang. Beberapa kawan kami ada yang mendapat tempat di tenda tersebut. Berada diarea kolam tersebut serasa berada di Ubud Bali. Terdapat infinity pool yang langsung dapat menikmati indahnya bukit, lembah, dan pancaran sinar mentari. Saya yakin menikmati sunrise dari spot itu pun pasti sangatlah mengasyikan.

My drone, piloted by Rizka




Courtesy of Me

Perjalanan Membawa Warna

Sayangnya saya menikmati Glamping hanya sebentar, itupun dipotong perjalanan dari Jakarta ke Ciwidey yang cukup menyiksa dengan kemacetannya. Jika ingin ketempat ini perlu persiapan bagi yang tidak tahan dingin seperti saya agar puas menikmati semua fasilitas yang ditawarkan. Kalau ada kesempatan bisa ketempat ini lagi, pasti akan sangat menyenangkan.

Walau begitu, bagi saya setiap perjalanan sesingkat dan seperti apapun itu perlu dinikmati. Pasti akan memberikan makna dan warna tersendiri dalam hidup. Ada kutipan bagus "Ke mana pun kamu pergi, nantinya akan menjadi bagian dalam dirimu". Kemanapun destinasi perjalanan kita nikmatilah selagi bisa.

Bagaimana denganmu? Pernahkah merasakan glamorous camping? Adakah rekomendasi tempat Glamping lain terkhususnya di pulau Jawa? Bagikan dibawah ya.


Regards,

Sandrine JB
Kamis, September 12, 2019 No Comments


 

My library category is finally updated. It's been a long time since I am not posting anything which is related to books. As for my first book related topic after hiatus is about Audiobook.


Has anyone listened to Audiobook?

I have listened to only four audiobook so far. First one was Percy Jackson and The Lightning Thief which I listened around January 2019. Then on February 2019 I listened to Copper of Kingdom. On March 2019 I listened to the Shadow and Bone (which I did not continue 'till finish because the audio book was not good enough, I finished the book with paperback instead) and lastly Daughter of Smoke and Bone - All you can books review by audiobookhoarder.

With my limited experienced on hearing Audiobook, I might say that I fell in love with it after the second book. I thought this was not my thing and second thought that I found that audiobook much more expensive than buy the paperback book. Yeah you know, my native language is not English. So at first I found it hard to concentrate on long narration in English. But then when hearing Copper of Kingdom, I loved it and can concentrate.

Here are some tips for you of why you should listen to Audiobook.

 

Driving Wild Imagination

By hearing audiobook, I could listen to any different character voices that portrait by a single Narrator. And by hearing different voices I could imagine even more of what the characters did and felt.

When hearing Copper of Kingdom I remember how I portrait the first time Ali meet Nahri again which was sweet but full of hatred. I could portrait it well rather than by reading it (I have read this part before hearing the audio book).

As for the feeling part, I could easily laugh or cry in any particular scenes. I could easily scared or hollow. When hearing Daughter of Smoke and Bone, especially the ending twist, I was angry and sad (I was a bit crying though).

Well it didn't mean that I could not imagine or feel the atmosphere well by just reading it. Yes we can. But for my experienced, I didn't why I was more concentrate and feel them better than reading.

By the way a good audio book for us to imagine and feel needs a good narrator also. If the narrator could not portrait them well, the hearing experience would be not good as well (this happened to me when listening to the Shadow and Bone audiobook - check my goodreads for total review of this book).


Doing Multitasking Activities

Since I didn't have so much time to read and also a snail reader, I found that audiobook is less time consuming. I used to read a book only during my commute time from home to work and vice versa or when I had money to take a sip of a coffee in a cafe near my house.

But after I found the joy of hearing audio book, I could "Read" them while I commute with motorcycle, tidying up my room, nursing my kid at night, eating (without my family around), playing games, and even while I work on of my book box business (designing and so on). But it was not recommended to do it while doing your office work, typing, browsing specific subject, or any other activities that needs extra concentration.

I used to finish my book in a week if I was productive enough. But after knowing audiobook, I could read faster. For example, I could finish Daughter of Smoke and Bones in two days. Yuppp, TWO DAYS which was a progress of me the snail reader. And for your information, I did not use a normal speed mode (1x), but I used 1.5 mode to make it faster. Very less time consuming right?

 

Learning English Even More

I still read a paperback book though especially when I commute. But sometimes while reading it, I was also listening to the same title at the same time. Apparently it made me more concentrate in reading the book (beside a snail reader, sometimes I could lose concentration while reading :-D).

Once again, because my native language was not English, I could also learn new words and how they were spoken. Well sometimes I found a bit hard when came to specific names. I need to open the book to make sure I didn't hearing them wrong and it made me learning English even more.

That was my experience on listening to the audio books. In the future I will often do so because I already found a cheap legal way to hear them. I know that there are some pro and cons of hearing them.

Some of the bookworm doesn't count it as "reading". But to me it was just the same experience especially for us who didn't have a big amount of time due to job load. But every choice is in you whether to read through audio book or not. The most important thing is keep reading and having fun :)



Regards,
Sandrine JB

Rabu, Mei 15, 2019 No Comments
Older Posts

SJB

About Me

Sandrine JB, is an ordinary woman.
A person who loves the smell of new (e)BOOKs.
A young at heart who likes to TRAVEL the world.
A girl who dives into BTS - ARMY ocean.
A woman who loves taking PICTUREs.
A mother who always learn to be good at PARENTING.
A dreamer and a doer of following her passion.
She has an extraordinary life that God has given.
This Blog is her media to share them all.

Follow Me

Postingan Populer

  • Review: The Power of Language
        The Power of Language by Shin Do Hyun My rating: 3 of 5 stars Buku pertama dari challenge #whatBTSreads di ...
  • [e-ARC review] The Lady Alchemist - Samantha Vitale
    Title: The Lady Alchemist Author: Samantha Vitale   Genre: YA Fantasy Retelling Publisher: Month9Books Publication Date: May 26th 2020 ISBN:...
  • Daftar Buku yang Dibaca Member BTS
    Kalau teman-teman mengikuti feed Instagram dan Twitterku, kegiatan membacaku berpusat kepada buku-buku yang dibaca member BTS ataupun buku l...
  • Marissa Meyer Penulis Best Seller (Seri Pengarang)
      Siapa disini yang menyukai kisah klasik si upik abu alias Cinderella? Siapa juga disini yang menyukai kisah tentang dunia robot dan fiksi ...
  • Film Crazy Rich Asians Kok Gitu? [Movie Review]
    Judul: Crazy Rich Asians (2018) Rilis: 11 September 2018 (USA - 15 Aug 18) Genre: Comedy, Romance Distribusi oleh: Warner Bros. Pictures Dur...

recent posts

Labels

indonesia (34) Leisure (26) Book Review (25) Daily Life (15) My Library (14) Marriage (10) Book Information (8) business trip (5) hongkong (3) kehamilan (2)

Subscribe

Postingan
Atom
Postingan
Semua Komentar
Atom
Semua Komentar

SUBSCRIBE NEWLETTER

Total Tayangan Halaman

Created with by ThemeXpose